Saya
sangat setuju bahwa intuisi matematika
akan muncul setelah tahap olah pengalaman (experience) matematika. Siswa akan
memiliki intuisi dalam pelajaran matematika jika ia telah melewati tahap mathematical
experiences, bisa berupa misalnya siswa berlatih mengerjakan soal-soal
matematika secara teratur. Intuisi tidak mungkin tercapai jika tidak didukung
oleh sikap dan metode matematika (mathematical attitude and method) dan sikap
pendukung (supporting attitude) serta internal motivation (rasa senang dan
matematika yang menyenangkan). Rasa senang pada pembelajaran matematika datang
dari diri siswa sendiri. Pemikiran intuitif dapat dikembangkan dengan terus
mengexplore masalah-masalah matematika dari berbagai sudut pandang tanpa batas.
Guru dapat member ruang kepada siswa melalui forum diskusi untuk mengembangkan
produktivitas intuisi siswa dalam bermatematika. Kompetensi-kompetensi yang ada
dalam matematika hendaknya dapat terus dieksplorasi dalam rangka
menumbuhkembangkan daya kreatifitas siswa untuk memunculkan ide-ide pemecahan
masalah. Hal ini tentu akan bermanfaat bagi siswa karena belajar matematika
akan menjadi lebih mudah apabila siswa telah produktif dalam berintuisi
matematis.
Sabtu, 23 Februari 2013
Refleksi Peran Intuisi Dalam Pembelajaran Matematika
Matematika
memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan. Faktanya,
matematika digunakan
dalam kegiatan sehari-hari seperti dalam kegiatan perdagangan, ekonomi,
teknologi dan lain sebagainya. Kegiatan
pembelajaran matematika tentu tidak akan terlepas dari masalah matematika.
Dalam mengajarkan bagaimana memecahkan masalah, pendidik matematika mempunyai
cara yang berbeda-beda. Diantaranya adalah dengan selalu memberikan
contoh-contoh bagaimana memecahkan suatu masalah matematika, tanpa memberikan
kesempatan banyak pada siswa untuk berusaha menemukan sendiri penyelesaiannya.
Sehingga dengan cara demikian siswa kurang kreatif dalam memecahkan masalah.
Siswa hanya mampu memecahkan masalah matematika apabila caranya telah diberikan
oleh guru. Dengan demikian, maka siswa seringkali dihadapkan pada beberapa
kesulitan, misalnya tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan masalah yang
diberikan. Dalam masalah matematika ini maka diperlukannyalah suatu intuisi
baik intuisi siswa dalam memahami masalah, intuisi siswa dalam merencanakan
pemecahan masalah, intuisi siswa dalam melaksanakan pemecahan masalah dan intuisi
siswa dalam melihat kembali hasil pemecahan masalah. Para calon guru pengajar
matematika khususnya guru matematika sekolah agar mempertimbangkan dan
memperhatikan intuisi siswa dalam pengembangan model pembelajaran matematika
sekolah.
refleksi perencanaan pembelajaran matematika
http://powermathematics.blogspot.com/2008/11/perencanaan-pembelajaran-matematika.html
Saya sangat setuju dengan artikel di atas, memang sangat penting suatu perencanaan yang runtut dalam suatu pembelajaram matematika. Perencanaan pembelajaran bukan hanya sebagai agenda formal yang wajib dilakukan oleh guru matematika namun juga untuk mempermudah siswa dalam menangkap maksud dari pembelajaran matematika itu sendiri. Perencanaan pembelajaran yang baik dapat membantu siswa dalam memahami dan memperjelas pelajaran matematika. Peran seorang guru sangat penting dalam proses pembelajaran. Seorang guru harus mampu memotivasi siswa dengan sebaik-baiknya dalam proses pembelajaran, karena inti suatu pembelajaran terletak pada interaksi guru dengan siswa. Dimana guru melakukan kegiatan mengajar sedang siswa melakukan kegiatan belajar. Sehingga interaksi guru dengan siswa disebut juga proses belajar mengajar. Oleh karena itu, adalah penting sekali bagi setiap guru memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar siswa, agar ia dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi para siswa. Keberhasilan pembelajaran dipengaruhi banyak factor, salah satu diantaranya adalah proses pelaksanaan. Pelaksanaan pembelajaran yang baik, dipengaruhi oleh perencanaan yang baik pula.
refleksi Peran Penelitian dalam Pengembangan Pendidikan Matematika
http://powermathematics.blogspot.com/2008/11/peran-penelitian-dalam-pengembangan.html
Saya
sangat setuju dengan artikel diatas, pembelajaran matematika akan lebih mudah
dipahami jika diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi penelitian
dalam pembelajaran matematika itu terjadi dalam kehidupan sehari-hari siswa itu
sendiri. Penelitian dalam pendidikan matematika sangat penting, selain untuk
mengetahui seberapa besar minat mereka dalam pelajaran matematika namun juga
untuk mengetahui seberapa besar kemampuan tiap-tiap siswa itu. Semakin
berkembangnya zaman, seorang gurupun juga harus mengikuti perkembangan zaman
dalam memberikan pembelajaran matematika. Penelitian yang dilakukanpun harus
yang sesuai dengan model anak zaman sekarang. Sehingga hasil dari penelitianpun
tidak bersifat tradisional dan ketinggalan zaman.
Kamis, 21 Februari 2013
Refleksi Lesson Study dan Siswa Berkebutuhan Khusus Belajar Matematika
http://powermathematics.blogspot.com/2008/11/lesson-study-dan-siswa-berkebutuhan.html
Selama
pendidikan masih ada, maka selama itu pula masalah-masalah tentang pendidikan
akan selalu muncul dan orang pun tak akan henti-hentinya untuk terus
membicarakan dan memperdebatkan tentang keberadaannya. Lesson Study,
yang muncul sebagai salah satu alternatif guna mengatasi masalah praktik
pembelajaran yang selama ini dipandang kurang efektif. Seperti dimaklumi, bahwa
sudah sejak lama praktik pembelajaran di Indonesia pada umumnya cenderung
dilakukan secara konvensional yaitu melalui teknik komunikasi oral. Lesson
Study tampaknya dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif guna
mendorong terjadinya perubahan dalam praktik pembelajaran di Indonesia menuju
ke arah yang jauh lebih efektif. Menurut saya, lesson study sangat cocok untuk
anak berkebutuhan khusus. Lesson study berfungsi untuk meningkatkan proses dan
hasil pembelajaran siswa, sehingga diharapkan hasil belajar siswa lebih baik
dan berkwalitas nantinya.
refleksi problematika pembelajaran matematika di SD
http://powermathematics.blogspot.com/2008/11/problematika-pembelajaran-matematika-di.html
Matematika
sebagai mata pelajaran yang sulit dan menakutkan, hal ini merupakan pemikiran hampir
semua anak Sekolah Dasar. Siswa SD memiliki problematika mengenai pembelajaran
matematika yang sulit, guru SD pun memiliki problematika tersendiri mengenai
pembelajaran matematika. Dari artikel di atas sebenarnya merupakan rangkuman dari
semua problematika yang ada dibenak semua calon guru SD terutama guru
Matematika SD. Problematika ini juga menjadi problematika saya sebagai calon
guru SD. Problematika inilah yang menjadi PR bagi calon guru SD supaya
diselesaikan dan menjadikannya motivasi untuk maju dan menjadi guru yang
inovatif. Penyelesaian problematika inilah yang akan menjadikan seorang guru
menjadi inovatif dan guru yang berpengetahuan luas. Sebenarnya penyelesaian
dari problematika ini untuk calon guru seperti saya adalah pengalaman mengajar,
calon guru akan bisa merasakan sendiri mana yang cocok dan mana yang tidak
cocok untuk siswa SD. Penyelesaian problematika ini berbeda-beda untuk setiap
guru di SD karena karakteristik anak SD satu dengan anak SD yang lain
berbeda-beda sehingga calon guru ini harus menyesuaikannya.
Langganan:
Postingan (Atom)